FAKTA Ajak Warga Kurangi Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan
Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia, mengajak masyarakat, terutama anak-anak, untuk mengurangi konsumsi produk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) guna mengantisipasi penyakit obesitas dan diabetes.
Dapat memicu obesitas dan diabetes serta stunting.
Ajakan ini tertuang dalam deklarasi yang dibacakan bersama, saat acara peringatan Hari Anak Nasional di area Car Free Day (CFD), Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (30/7).
Acara digelar FAKTA bersama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), mengusung tema 'Anak Berhak Minum Sehat'. Sekitar 100 anak-anak, orang tua, dan masyarakat umum ikut meramaikan acara ini.
FAKTA Apresasi Pj Gubernur DKI Ajukan Kembali Raperda KTRKetua FAKTA, Ari Subagyo Wibowo mengatakan, .melalui kegiatan ini pihaknya berupaya mendorong pemerintah agar memberlakukan cukai MBDK guna melindung anak-anak dan masyarakat dari penyakit obesitas dan diabetes.
"Kami ingin mengingatkan kembali kepada pemerintah untuk melindungi, khususnya anak-anak, dari bahaya MBDK. Maka itu kami terus melakukan kampanye ini di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Menurut Ari, pihaknya telah melakukan sosialisasi bersama puskesmas di lima kota, alhasil 77 persen responden menanggapi MBDK tidak baik bagi kesehatan. Atas dasar inilah instrumen cukai MBDK sangat diperlukan untuk mengontrol konsumsi produk MBDK.
"Kami sangat berharap sosialisasi bahaya MBDK ini untuk digalakkan, sebab dampaknya bisa membahayakan anak-anak bahkan stunting. Mulai saat ini kita juga perlu mengubah pola pikir untuk mengurangi konsumsi manis-manis," tukasnya.
Hal yang sama diungkapkan Project Lead CISDI, Calista Segalita. Dia menyampaikan bahwa konsumsi MBDK di kalangan anak-anak saat ini sangat tinggi. Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) lebih dari 60 persen anak gemar mengkonsumsi
pemanis kemasan. Survey itu mengungkapkan, dalam sehari anak bisa menghabiskan 6-10 kemasan berpemanis, sehingga pada 2023 tercatat angka diabetes pada anak mengalami peningkatan hingga 70 kali lipat.Menurutnya, anjuran konsumsi gula pada anak-anak usia 3-6 tahun dalam sehari yaitu 25 gram gula pasir atau tiga sendok teh. Diimbau kepada orang tua agar lebih peduli lagi terhadap asupan anak-anaknya, sebab susu-susu dalam kemasan belum tentu sehat dan baik untuk dikonsumsi.
"Melalui kegiatan ini diharapkan pemerintah atau industri produk kemasan untuk bisa mengurangi kader gula pada produknya. Jaga anak-anak kita, agar mereka bisa sehat dan berkembang dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Pendiri atau Penasehat FAKTA, Azas Tigor Nainggolan menambahkan, kegiatan sosialisasi ini sangat positif khususnya bagi anak-anak yang mempunyai hak untuk hidup sehat.
Acara ini juga, jelas Tigor, untuk mendukung program Pj Gubernur DKI Jakarta untuk menurunkan angka stunting anak.
"Kami sebagai warga Jakarta mendukung program pemerintah dan ikut mengatasi masalah stunting di Jakarta, salah satunya dengan cara sosialisasi mengurangi MBDK. Maka, hari ini kita gelar acara ini di tengah-tengah masyarakat ," tukasnya.
Salah satu warga Kebon Nanas, Jakarta Timur, Ertawati (52), mendukung upaya FAKTA agar masyarakat, terutama anak-anak, mengurangi konsumsi produk MBDK yang dapat memicu kelebihan berat badan (obesitas) dan diabetes.
"Melalui acara ini kita jadi tahu anjuran konsumsi pemanis untuk anak-anak dan orang dewasa, yang mungkin selama ini kita salah mengkonsumsinya," pungkasnya.